Ahok Ingin Dilibatkan Dalam Pemilihan Wagub
Basuki Tjahaja Purnama dapat dipastikan akan menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta yang segera ditinggalkan Joko Widodo. Naiknya Basuki menjadi orang nomor satu di Pemprov DKI membuat kursi Wakil Gubernur pun lowong.
Kan jadi tidak berantem lagi. Bahkan nanti pemilu pun tidak berpasangan. Calonnya hanya satu, yaitu calon gubernur saja
Pria yang akrab disapa Ahok itu menginginkan dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI nanti, dirinya turut dilibatkan. Bahkan, mantan anggota Komisi II DPR ini ingin melobi partai pengusung, yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, sebelum surat pengajuan diserahkan kepada DPRD DKI Jakarta. Sebab ke depan, dirinya yang akan menjadi rekan kerja dalam memimpin Jakarta.
Menurut Ahok, dirinya memiliki hak memberi saran dan masukan sebelum usulan diajukan kepada DPRD DKI. "Minimal nego-nego lah pas mereka (partai) ajukan surat (usulan wagub) ke DPRD," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (26/8).
Basuki Pilih Sarwo Handayani Jadi Wagub DKIMeski begitu, Ahok mengaku tidak mengetahui seberapa besar surat masukan tersebut akan mempengaruhi pemilihan calon pendampingnya itu. Saat ini, menurut Ahok, Komisi II DPR RI tengah membahas mengenai RUU tentang Pemilukada. Dalam RUU tersebut, pemiliha
n wakil sepenuhnya berada di kepala daerah.“Kan jadi tidak berantem lagi. Bahkan nanti pemilu pun tidak berpasangan. Calonnya hanya satu, yaitu calon gubernur saja. Jadi nanti siapa pun yang terpilih, berhak memiliki wakilnya sendiri. Supaya tidak berantem maksudnya," tegas Ahok.
Namun sayangnya, RUU tersebut tidak mungkin bisa diterapkan tahun ini, karena masih dibahas. Kemungkinan baru bisa diterapkan pada saat Pemilukada DKI periode berikutnya yakni 2017-2022. "Memang tidak keburu diterapkan sekarang di Jakarta, mungkin tahun 2017 dapat diterapkan di Jakarta,” jelasnya.
Dia pun tidak membantah bila saat ini telah terjadi perebutan posisi Wagub DKI. Namun, dia tidak mau ambil pusing mengenai hal itu. Karena nantinya, posisi wagub akan ditentukan oleh DPRD DKI Jakarta.
“Ya kalau berebut, nanti kan DPRD yang menentukan. Sebanyak 106 anggota dewan harus voting untuk memilih wagub. Terserah siapa saja. Kalau mau PDI-P ada Pak Boy Sadikin, Pak Djarot, Pak Bambang DH, ada Rieke Pitaloka juga," tandasnya.